Minggu, 18 Desember 2011

MEMBANDINGKAN BUKU TENTANG SEJARAH LISAN DI ASIA TENGGARA DAN SEJARAH LISAN DI INDONESIA

A.      Sejarah Lisan Di Indonesia dan Kajian Subyektivitas
            Sejarah lisan tampak sebagai sebuah metode untuk menggali pengalaman orang biasa, mengatasi keterbatasan-keterbatasan dokumen tertulis yang tidak banyak dan sering tidak terawat atau bisa dikatakan sebagai pelengkap dari sejarah dokumen itu sendiri. Sejarah lisan juga mampu menyoroti beberapa episode sejarah yang gelap, misterius, dan tersembunyi. Walaupun terlihat mudah, namun dalam pelaksanaanya di Indonesia ternyata jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan oleh para peneliti atau pengagum sejarah lisan itu sendiri.

Sabtu, 17 Desember 2011

Tahun Yang Tak Pernah Berakhir

 Salah satu metode penelitian sejarah adalah dengan sejarah lisan. Sejarah lisan berfungsi sebagai dokumentasi sejarah yang belum terungkap. Selain itu sejarah lisan juga membuka sisi lain sejarah yang masih simpang siur kejelasanya. Dikejar oleh waktu, para peneliti sejarah berlomba-lomba mengumpulkan data mengenai fakta sejarah berharap para sumber primer masih hidup dan dapat menceritakan kisah mereka agar dapat memperbanyak informasi mengenai fakta sejarah.
Buku ini menjadi semacam dokumentasi ingatan sosial korban yang selama ini tercerai di dalam kegelapan kebohongan. Kebanyakan korban ingin menentang ingatan sosial yang menganggap mereka sebagai setan dan pengkhianat. Mereka ingin mengungkapkan cerita bahwa mereka adalah orang baik, bermartabat, patriotik yang kemudian dikorbankan. Buku ini tidak lantas ingin menampilkan mereka sebagai malaikat, karena merekapun tidak ingin terlihat seperti itu. Mereka ditampilkan sebagai manusia, yang tidak lebih baik atau lebih buruk daripada manusia yang lain, yang tidak pantas diperlakukan seperti apa yang mereka alami. Prinsip para penyusun dan penulis buku ini sederhana saja: tak seorangpun, terlepas dari latar belakang dan masa lalunya, boleh diculik, disiksa, diperkosa, dipaksa bekerja tanpa upah, ditembak mati, dan dikubur dalam kuburan massal atau ditahan tanpa pengadilan atas alasan apapun.
Esai-esai sejarah lisan tentang pengalaman korban 65 yang terangkum dalam buku “Tahun yang Tak Berakhir: Memahami Pengalaman Korban 65, Esai-esai Sejarah Lisan” yang diterbitkan pada 2004 oleh Institut Sejarah Sosial Indonesia bersama Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan Tim Relawan untuk Kemanusiaan (TRK). Sekedar referensi dari Kopral Cepot donlot bukunya Di Sini Om!!!!

Santo Augustine


ST. AUGUSTINE 354-430

Augustine, yang hidup di saat tahun-tahun Kekaisaran Romawi sedang merosot, tak pelak lagi seorang teolog terbesar pada jamannya. Tulisan-tulisannya dengan sangat mendasar dan dalam mempengaruhi doktrin dan sikap Kristen sepanjang Abad Tengah bahkan masih tetap terpengaruh hingga saat ini.
Lahir tahun 354 di kota Tagaste (sekarang bernama Souk-Ahras di Aljazair), kira-kira empat puluh lima mil arah selatan kota pantai terbesar Hippo (kini Annaba). Ayahnya seorang tak beragama, sedangkan ibunya pemeluk Kristen yang taat. Sebagai anak kecil dia tidak dibaptis.

Bapak Sejarah

Herodotus
( 484 SM - 425 SM )

Herodotus dari Halicarnassus dengan ini menerbitkan hasil penyelidikannya, berharapuntuk melakukan dua hal: untuk melestarikan memori masa lalu dengan meletakkan pada catatan prestasi yang mengagumkan baik dari Yunani dan non-Yunani bangsa, dan lebih khusus, untuk menunjukkan bagaimana dua balapan datang ke dalam konflik.